
Sekolah sering kali mengajarkan kita rumus, teori, dan pelajaran akademis. Tapi sayangnya, sekolah jarang membahas hal yang sangat penting untuk hidup kita: bagaimana menemukan passion. Dari kecil kita terbiasa dengar, “Belajar yang rajin, biar nilainya bagus.” Jadwal kita penuh dengan Matematika, Fisika, Biologi, sampai Bahasa. Tapi pernah nggak sih kamu bertanya: “Nilai bagus buat apa, kalau aku nggak tahu apa yang sebenarnya aku suka?”
Banyak pelajar merasa mereka lebih berbakat bikin video, desain, atau menulis opini. Tapi sayangnya, kemampuan seperti ini sering dianggap tidak penting di sekolah.
Yang dihargai hanya angka di rapor, bukan minat atau potensi diri yang sebenarnya kamu miliki.
Mengapa Sekolah Harus Bantu Siswa Menemukan Passion?
Sekolah Fokus pada Nilai, Bukan Minat dan Potensi
Kita diajari rumus luas permukaan kerucut, tapi tidak diajari cara mengenal diri atau memahami apa yang membuat kita semangat bangun pagi. Akibatnya, banyak pelajar tumbuh dengan rasa bingung, takut salah jurusan, atau bahkan kehilangan arah setelah lulus sekolah.
Dampak Jika Sekolah Tidak Membantu Siswa Mengenali Passion
1. Sulit Mengenal Diri Sendiri
Ketika disuruh memilih jurusan atau karier, kita bingung karena tidak pernah diajak mengenali minat sejak awal.
Akhirnya banyak yang memilih asal-asalan atau ikut-ikutan teman.
2. Belajar Jadi Beban
Karena yang dihargai hanya nilai, belajar terasa membosankan dan penuh tekanan. Padahal seharusnya belajar bisa menyenangkan kalau sesuai dengan minat.
3. Takut Ambil Risiko
Karena terbiasa mengikuti sistem, banyak dari kita jadi takut mencoba hal baru yang berbeda dari standar.
Padahal mungkin jalan yang “berbeda” justru yang paling cocok buat kamu.
Apa Itu Passion dan Mengapa Sekolah Perlu Memberi Ruang Untuk Itu?
Passion bukan sekadar hobi.
Passion adalah hal yang membuat kamu:
Semangat belajar tanpa disuruh
Mau gagal dan mencoba lagi
Merasa “ini gue banget”
Rela berproses tanpa imbalan instan
Sayangnya, sistem pendidikan jarang memberikan ruang untuk eksplorasi passion. Di sinilah pentingnya kamu aktif mencari dan mencoba berbagai hal baru.
Cara Menemukan Passion Meskipun Sekolah Tidak Mengajarkannya
Tenang, kalau kamu belum tahu passion kamu apa, itu wajar. Semua orang punya prosesnya masing-masing. Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba:
1. Coba Banyak Hal di Dalam dan Luar Sekolah
Mulailah eksplorasi! Ikut ekskul, ikut lomba, magang, atau coba hal baru di luar sekolah.
Kadang kamu baru tahu suka atau tidaknya setelah mencoba langsung.
2. Perhatikan Saat Kamu Lupa Waktu
Aktivitas yang bikin kamu lupa waktu biasanya jadi petunjuk kuat tentang passion kamu.
Coba perhatikan, apa hal yang membuatmu betah berjam-jam tanpa merasa bosan?
3. Gabung Komunitas di Luar Sekolah
Jangan batasi dirimu hanya di lingkungan sekolah.
Bergabunglah di komunitas desain, debat, robotic, atau konten kreator.
Kadang justru di luar kelas, kamu bisa menemukan potensi terbaikmu.
4. Passion Tidak Harus dari Bakat
Banyak orang salah kaprah: passion = bakat. Padahal tidak selalu.
Passion bisa muncul dari rasa penasaran, kepedulian, dan proses yang panjang.
Selama kamu suka dan mau terus belajar, skill bisa diasah.

Peran Naiju Saat Sekolah Belum Bisa Bantu Temukan Passion
Menemukan passion memang tugas pribadi. Tapi kamu tidak harus menjalaninya sendirian.
Naiju Tryout dan Bimbingan Belajar Naiju hadir bukan cuma untuk bantu kamu lulus ujian, tapi juga:
Mengenal diri dan potensi
Membangun mimpi yang realistis
Menemukan arah hidup yang kamu banget
Lewat pendekatan yang personal dan inspiratif, Naiju bantu kamu menjawab pertanyaan besar dalam hidup:
“Aku sebenarnya mau jadi apa sih?”
Sekolah Penting, Tapi Temukan Passion Lebih Penting
Jangan biarkan nilai rapor jadi satu-satunya nilai kamu sebagai manusia. Hidup itu bukan tentang angka, tapi tentang arah. Kalau kamu belum menemukan passion, bukan berarti kamu terlambat. Mungkin kamu hanya butuh waktu dan keberanian untuk mulai eksplorasi.
Yuk, kenal diri lebih dalam, temukan passion-mu, dan bangun masa depan yang kamu inginkan. Naiju siap menemanimu di perjalanan itu.